Bermula dari Teguran di Masjid, Berakhir dengan Pembunuhan Tragis di Bone

BONE, indotime.online — Dusun IV Lanca Baru II, Desa Lanca, Kecamatan Tellu Siattinge, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan, menjadi saksi bisu dari sebuah peristiwa tragis pada Rabu (31/7). Ahmad Jaelani (45), seorang tukang kayu, tewas mengenaskan setelah diserang oleh dua pria bersenjata tajam sekitar pukul 15.30 WITA.

Bacaan Lainnya

Kapolsek Tellu Siattinge, AKP Andi Muh. Siregar, SH, menjelaskan bahwa kedua pelaku yang diduga melakukan pembunuhan adalah AH alias UC (34) dan AD alias UL (60), yang keduanya merupakan warga setempat.

“Korban sedang berjalan kaki pulang dari pekerjaannya di kandang ayam milik Petta Aji Bunga. Saat tiba di jalan poros Lanca, dia tiba-tiba diserang oleh kedua pelaku yang menggunakan senjata tajam,” ungkap AKP Siregar.

AH diduga menyerang korban dengan parang, sementara AD menggunakan badik. Serangan brutal tersebut mengakibatkan Ahmad Jaelani mengalami luka-luka parah di berbagai bagian tubuh dan meninggal di tempat kejadian.

Motif pembunuhan ini diduga berawal dari sebuah kesalahpahaman di masjid sehari sebelum kejadian. Mertua korban menegur terduga AD karena membawa badik ke masjid, yang kemudian diikuti oleh teguran dari Ahmad Jaelani. Teguran tersebut membuat AD merasa dipermalukan.

Berkat kesiapsiagaan dan tindakan cepat Polsek Tellu Siattinge, kasus ini berhasil diungkap dalam waktu singkat. AH telah menyerahkan diri ke Polsek Dua Boccoe, sementara AD ditangkap di area kebun. Kedua pelaku beserta barang bukti berupa parang dan badik kini telah diamankan di Polres Bone untuk penyelidikan lebih lanjut.

“Tim kami segera bergerak setelah menerima laporan. Kami langsung melakukan olah TKP, mengumpulkan keterangan saksi-saksi, dan melacak keberadaan pelaku. Kerjasama yang baik antara masyarakat dan kepolisian memungkinkan pengungkapan kasus ini dengan cepat,” jelas AKP Siregar.

Kapolres Bone, AKBP Erwin Syah, S.I.K., M.H., memberikan apresiasi atas kinerja cepat Polsek Tellu Siattinge. “Pengungkapan kasus ini menunjukkan komitmen kami dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat. Kami akan terus mendalami kasus ini untuk memastikan proses hukum berjalan sesuai prosedur,” ujarnya.

Masyarakat diimbau untuk selalu menjaga kerukunan dan menghindari tindakan main hakim sendiri. Pihak kepolisian juga mengajak masyarakat untuk terus bekerjasama dalam menciptakan lingkungan yang aman dan tenteram.

Kejadian ini menjadi pengingat bagi semua pihak untuk lebih menjaga hubungan baik dan menyelesaikan masalah dengan kepala dingin. Polisi berjanji akan terus memberikan pelayanan terbaik demi terciptanya keamanan dan ketertiban di Kabupaten Bone.(*)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *