Sidrap, indotime.online — Suasana di Rappang terasa hangat. Di samping SMA 2 Rappang, sebuah panggung sederhana berdiri megah, memancarkan cahaya dari lampu-lampu yang berkelap-kelip, Sabtu malam, 12 Oktober 2024.
Warga, berbondong-bondong, berkumpul. Senyum dan tawa mengisi ruang udara.
Silaturahmi malam ini bukan sekadar tatap muka. Ini adalah dialog hati, jembatan antara calon bupati H. Mashur dan masyarakat.
H. Mashur, dengan nada lembut, membuka dialog. “Selamat malam, Rappang! Ini bukan hanya tentang politik, tetapi tentang kita. Tentang masa depan kita.” Ujar H. Mashur.
H. Mashur tahu, setiap kata yang diucapkannya adalah harapan, harapan yang mengalir di antara mereka.
Program unggulan HAMAS NA—sebuah janji untuk Sidrap. Macca, Mario, Madising, Madeceng, Mabbarakka, Sidrap Berdaya, Malebbi, dan Makessing.
Setiap istilah mengandung makna. Pendidikan, pertanian, kesehatan, infrastruktur, keagamaan, kesejahteraan, sosial, dan pemerintahan.
“Kami ingin memastikan semua anak mendapatkan pendidikan yang layak,” lanjutnya.
Macca, renovasi sekolah, beasiswa bagi siswa berprestasi, teknologi untuk pembelajaran. Semangat mengalir seperti aliran sungai, menjanjikan masa depan yang lebih baik.
Di bidang pertanian, Mario menawarkan harapan. “Petani harus sejahtera. Harga gabah yang stabil, akses pupuk yang mudah.” Para petani yang hadir mengangguk penuh harap.
Mereka adalah pilar ketahanan pangan, dan H. Mashur berjanji untuk mendukung mereka, memastikan hasil panen tidak sekadar angka, tetapi sebuah cerita sukses.
Lalu ada Madising, kesehatan yang tak boleh dilupakan.
“Setiap desa harus punya tim monitoring kesehatan. Rumah sakit regional untuk akses lebih baik,” serunya. Rappang menginginkan kesehatan yang merata. Tak hanya janji, tetapi nyata.
Infrastruktur, Madeceng, menghidupkan mimpi akan jalan yang baik, jembatan yang kuat, dan Danau Sidenreng sebagai destinasi wisata terbaik. H. Mashur menggambarkan impian ini dengan penuh semangat.
Masyarakat terlihat terpesona, membayangkan hari-hari cerah yang akan datang.
Keagamaan juga menjadi perhatian. “Mabbarakka, pengobatan gratis untuk imam desa. Mereka adalah pilar moral kita,” tambahnya.
Rappang adalah rumah bagi keyakinan, dan H. Mashur ingin menjaga kekuatan itu.
Sidrap Berdaya, sebuah program untuk memberdayakan masyarakat. Keterampilan UMKM, bantuan modal usaha. “Mari kita ciptakan lapangan kerja di tanah kita sendiri,” ajaknya. Suara tepuk tangan menggema, menandakan dukungan.
Malebbi, menjaga keamanan, menjadi komitmen bersama. “Mari kita perkuat kerjasama dengan aparat penegak hukum.” Rappang ingin damai. Keamanan adalah fondasi masyarakat yang sejahtera.
Makessing, pemerintahan yang bersih dan transparan. “Kami akan membangun pemerintahan yang melayani dengan baik,” tuturnya. Janji untuk membawa Sidrap ke era baru, pemerintahan yang tidak hanya berbicara, tetapi juga berbuat.
Malam itu, dialog tak hanya menyentuh telinga, tetapi meresap ke dalam jiwa. H. Mashur berbicara bukan hanya sebagai calon bupati, tetapi sebagai sahabat, sahabat bagi setiap warga Rappang. Sebuah silaturahmi yang menyentuh hati, menjalin ikatan yang lebih kuat.
Saat malam beranjak, wajah-wajah ceria kembali ke rumah. Harapan baru menyala, seolah bintang-bintang di langit malam Rappang. H. Mashur telah menabur benih harapan. Sekarang, tinggal menunggu hasil panen di masa depan.(*)