Sidrap, indotime.online — Malam itu, Pangkajene tampak tenang. Di Cafe Hadide, di Jl Jend. Sudirman, lampu-lampu temaram menyinari ruangan, menciptakan suasana hangat. Aroma kopi hitam menguar di udara, membawa kehangatan yang melingkupi pertemuan antara Polres Sidrap dan Ikatan Wartawan Online (IWO) Sidrap. Kamis malam, 17 Oktober 2024, menjadi saksi sebuah diskusi yang lebih mirip reuni penuh keakraban.
Kasat Intelkam Polres Sidrap, AKP Lukman, memandu pertemuan tersebut. Bukan pertemuan formal, melainkan obrolan santai yang sarat makna. Ini tentang persahabatan, kemitraan, dan saling mendukung satu sama lain.
Di tengah ruangan, duduk AKBP Dr. Fantry Taherong, Kapolres Sidrap yang baru menjabat sekitar dua bulan. Dengan senyumnya yang tenang, sesekali ia menatap hangat pada hadirin. Di sampingnya, Ketua IWO Sidrap, Edy Basri, tersenyum lebar, ikut merasakan atmosfer hangat yang menyelimuti pertemuan.
“Sidrap ini bukan tempat yang asing bagi saya. Saya pernah di sini dulu, di Polres ini, sebagai Kasat Intelkam. Rasanya seperti pulang,” ucap Kapolres Fantry membuka pembicaraan, suaranya lembut namun berwibawa. Pandangannya menyapu ruangan, memancarkan kehangatan.
Seisi ruangan dipenuhi canda dan cerita lama. Di samping Kapolres Fantry, duduk Wakapolres KOMPOL Ahmad Rosma dan Kabag Ops KOMPOL Nasri. Pejabat Utama (PJU) Polres Sidrap juga hadir lengkap. Mulai dari Kasat Reskrim AKP Agung Rama, Kasi Humas AKP Suwandi, Kasi Propam IPTU Syamsuddin Arif, hingga Kasat Narkoba IPTU Patria Pratama. Tak hanya itu, seluruh Kapolsek se-Sidrap turut hadir, mengukuhkan makna kebersamaan yang ingin disampaikan dalam pertemuan ini.
Edy Basri, Ketua IWO Sidrap, tampak penuh antusias. Kapolres Fantry mengenalnya dengan baik. “Saya dan Kakanda Edy bukan sekadar teman. Iya, selama ini saya memanggilnya kakanda,” ucap Fantry dengan suara yang lembut namun akrab. “Dia sudah seperti saudara bagi saya. Kami jarang bertemu, tapi hampir setiap hari kami berkomunikasi. Ini hubungan yang sudah terjalin lama,” akunya dengan tulus.
Dalam kesempatan tersebut, Kapolres Fantry menegaskan betapa pentingnya kemitraan dengan media, terutama wartawan online, dalam menjaga stabilitas dan persepsi publik. “Saya minta bantuan teman-teman di IWO. Tanpa pers, Polri tidak akan bisa berjalan dengan baik. Informasi adalah kunci, dan kalian memegangnya,” ujarnya penuh penghargaan.
Diskusi malam itu memang berlangsung santai, namun tidak tanpa bobot. Sesekali gelak tawa terdengar, namun di sela-sela tawa itu terselip pesan penting. Kapolres Fantry menekankan pentingnya komunikasi terbuka dalam setiap masalah yang dihadapi.
“Kalau ada hal-hal yang perlu dikomunikasikan, sampaikan. Boleh melalui ketua, bisa juga langsung ke saya. Jangan ada yang ditutup-tutupi. Jangan ada dusta di antara kita,” katanya tegas, disambut dengan senyum lebar hadirin.
Suasana malam itu benar-benar cair. Ini bukan hanya soal tugas dan tanggung jawab. Ini tentang membina hubungan yang erat, yang telah terbangun lama. Di meja kecil di sudut cafe, kemitraan antara Polres Sidrap dan IWO Sidrap terasa nyata.
Kapolres Fantry menutup pertemuan dengan sebuah pesan yang singkat namun mendalam. “Saya di sini bukan untuk memimpin dari atas. Saya ingin berjalan bersama. Dengan kalian.”
Lampu-lampu di Cafe Hadide terus menyala, seperti simbol kerjasama yang tak pernah padam. Malam itu, kemitraan antara Polres Sidrap dan IWO Sidrap kembali diteguhkan—dengan canda, tawa, dan keakraban yang tak terbantahkan.
Malam itu, Sidrap merasakan hangatnya persahabatan dan kerjasama yang kokoh.
(*)