Jakarta, indotime.online — Loly, nama panggilannya. Bocah perempuan berusia lima tahun yang kini jadi sorotan.
Si mungil dari Sidrap, yang bukan hanya menari, tapi membius. Dalam balutan kostum tari tradisional, gemulai gerak tari Massempe’ menghantar langkah kecilnya ke panggung nasional.
Usianya masih lima tahun, tapi aura panggungnya sudah seperti sang juara. Dari Sidrap, dari Makassar, Loly terus melangkah.
Dan di Jakarta, di Pusat Perfilman H. Usmar Ismail, ia bukan lagi sekadar Loly, ia “ICON ETNIK MODEL INDONESIA 2024 (A).”
Ibu Loly, Walingeng, bukan sekadar ibunya. Di balik wajah berseri itu, ada sentuhan makeup yang lembut dan penuh kasih.
Ayahnya, Tenri Angka, melihat putrinya menembus batas wilayah dan kebanggaan. Mereka adalah tim pendukung pertama Loly, menemani proses latihan dua bulan bersama Coach Rini Sri Juniani, yang mendidik Loly tidak hanya menari, tapi juga berdiri percaya diri.
Kostum Loly, rancangan sang desainer Moh. Asriandy, bak mahakarya kecil yang dibuat dengan cinta.
Karya itu dipadukan oleh Yayasan Seni Sanggar Pajoge Andino dan Penata Tari Henra Setiawan, menciptakan tarian yang bukan hanya estetika, tapi jiwa Sidrap yang ditampilkan dengan bangga.
Bersaing dengan peserta dari seluruh Nusantara – dari Aceh hingga Maluku, dari Palembang hingga Jambi.
Sulawesi Selatan diwakili oleh tujuh anak berbakat, namun hanya Loly yang selalu membetot, gelar sebagai juara kategori A di ujung perjuangan.
Loly bukan sekadar nama. Ia adalah cerita tentang mimpi yang terwujud dari Sidrap hingga Jakarta. Sekali melangkah, tak hanya menari, ia telah meninggalkan jejak berharga dalam sejarah.(*)