Sidrap, indotime.online — Malam itu, Senin (4/11), di sebuah lokasi di Mario, Kecamatan Kulo, Sidrap, ratusan warga berkumpul. Teriakan sorakan menggema, namun tetap dalam nuansa yang penuh hikmat.
Jejeran kursi dan sebagian besar warga berdiri mewarnai acara sosialisasi dan dialog antara calon Bupati Sidrap, H. Mashur, dengan masyarakat yang begitu antusias menyambutnya.
H. Mashur, dengan santai namun penuh percaya diri, berdiri di depan mikrofon. “Mari kita bangun Sidrap lebih baik lagi. Dengan kebersamaan, kita bisa mencapai itu,” katanya, memulai dialognya dengan warga yang sudah menantikan.
Di bawah sinar lampu yang temaram, warga mendengarkan dengan seksama. Sesekali mereka mengangguk-anggukkan kepala, atau memberikan tepuk tangan sebagai tanda setuju. H. Mashur tak hanya berbicara panjang lebar. Ia memilih kalimat singkat dan tegas, memastikan pesannya sampai dengan jelas.
“Pertama, pendidikan,” lanjutnya. “Sekolah-sekolah akan kami renovasi, perbaiki semua yang rusak. Teknologi akan masuk ke kelas-kelas agar anak-anak kita siap menghadapi masa depan,” ujar H. Mashur, sembari melirik ke arah para orang tua yang duduk di samping anak-anak mereka.
Warga Mario, yang mayoritas berprofesi sebagai petani, tampak lebih tertarik saat H. Mashur membahas sektor pertanian. “Kami jamin harga gabah stabil, petani tidak akan rugi,” katanya dengan nada serius. “Kami juga akan bantu distribusi pupuk. Jangan biarkan petani terbelenggu harga yang fluktuatif. Kami hadirkan investasi untuk olahan hasil pertanian.”
Sorak sorai terdengar, mendukung penuh janji HAMAS yang sepertinya akan membawa perubahan besar bagi masyarakat Sidrap.
Satu persatu, H. Mashur menyebutkan program unggulannya: dari bidang kesehatan dengan layanan rumah sakit regional dan pengobatan gratis, hingga program infrastruktur yang menghubungkan setiap desa dan menghidupkan kawasan wisata di Danau Sidenreng.
Namun, yang paling mendapat perhatian adalah program “Sidrap Berdaya”—upaya menciptakan lapangan pekerjaan dengan mengembangkan UMKM dan memberi pelatihan bagi warga yang ingin memulai usaha. “Kami akan pastikan setiap warga punya kesempatan untuk maju,” katanya.
Warga Mario nampak semakin bersemangat. Mereka tidak hanya mendengarkan, tetapi mulai melihat visi HAMAS sebagai harapan baru. Program yang mencakup berbagai sektor, dari pendidikan hingga kesejahteraan, terasa menyentuh kebutuhan nyata mereka.
Malam itu, meskipun langit Sidrap tak tampak secerah biasanya, semangat warga Mario membara. Dialog itu bukan hanya sekadar pidato politik. Itu adalah jalinan kepercayaan, yang mulai tumbuh, menguatkan keyakinan bahwa perubahan sedang menunggu.(*)