Makassar, indotime.online — Malam itu, suasana di Hotel Harper Perintis Makassar hangat dan penuh harapan. Inilah debat publik kedua untuk Pilkada Sidrap 2024, pertemuan yang tidak hanya mempertajam visi dan misi, tetapi juga memetakan masa depan Sidrap.
Di antara para kandidat, ada Dony—Muh Yusuf Dollah dan pasangannya Muh Datariansyah (DOATA). Malam itu, Yusuf alias Dony, bukan hanya seorang kandidat bupati, tapi juga seorang putra yang disaksikan langsung oleh ayahnya, Dollah Mando, mantan Bupati Sidrap yang kini duduk di deretan kursi undangan.
Sorot mata Dollah Mando dan istrinya, penuh kebanggaan, menyaksikan putranya maju, membawa mimpi besar.
Segmen pertama dimulai. Dony berbicara, memaparkan visi: “Sidrap sejahtera, maju, dan bermartabat,” ucapnya, suaranya tegas.
Tidak berlebihan, namun berisi. Visi itu mencakup harapan besar. Sebuah Sidrap yang lebih baik untuk semua warganya.
Visi dan Misi untuk Semua
Empat menit. Itu waktu yang ia miliki untuk menyampaikan misi besarnya.
“Pertama, masyarakat cerdas, sehat, produktif, dan berakhlak,” ucapnya sambil menatap lurus ke hadapan.
Bukan hanya kata-kata, ada keteguhan di balik pernyataan itu. Dony menginginkan perubahan di Sidrap. Masyarakat yang bukan hanya cerdas, tetapi juga sejahtera, berakhlak, dan berdaya.
Misinya adalah; “Masyarakat maju melalui industri pertanian, ekonomi kreatif, dan teknologi.”
Ini bukan janji bual. Pertanian adalah nadi Sidrap. Dan baginya, ekonomi kreatif serta teknologi adalah jembatan masa depan bagi para generasi muda. Ia berbicara tentang Sidrap yang mengedepankan industri yang mendorong anak-anak mudanya untuk berkarya, berkembang, dan berinovasi.
“Pembangunan infrastruktur desa dan kota yang memadai, terutama untuk kesehatan, pendidikan, dan keagamaan,” ia menambahkan, memastikan semua mendapat manfaat.
Pada misi terakhir, Dony mengunci pandangan hadirin. “Kami ingin pemerintahan yang melayani, jujur, dan bertanggung jawab. Pemerintahan yang berdiri di atas prinsip melayani, bukan dilayani,” ucapnya, tegas.
Program Gratis untuk Mengatasi Kemiskinan
Dony didampingi pasangan setianya, Datar-lalu memaparkan program unggulannya.
Program yang menyasar warga kurang mampu, menargetkan kemiskinan ekstrem. Ada tujuh program gratis, dari PBB hingga listrik 450-900 KWH, dari bedah rumah hingga seragam sekolah.
“PBB gratis untuk warga dengan objek pajak di bawah Rp50.000. Pemerintah yang bayar,” ucapnya. Mengapa PBB? Menurutnya, pajak ini membebani warga kurang mampu, dan keringanan ini akan meringankan hidup mereka.
Ada juga program listrik gratis. Mereka yang memiliki daya listrik di bawah 900 KWH akan dibebaskan dari pembayaran bulanan. Program sederhana, namun berdampak besar bagi mereka yang selama ini harus mengirit untuk sekadar membayar listrik.
Program bedah rumah, 1.000 rumah setahun, juga ditawarkan Dony. Rumah layak huni adalah hak setiap warga, katanya, dan dengan program ini, banyak keluarga akan merasakan perubahan nyata.
Dalam bidang pendidikan, seragam gratis akan diberikan untuk siswa TK, SD, dan SMP dari keluarga miskin. “Pendidikan setara dimulai dari kesetaraan dasar,” katanya. Dengan seragam ini, semua anak Sidrap akan merasakan kebanggaan yang sama, tanpa harus memikirkan beban ekonomi.
Dony melanjutkan dengan satu program tambahan: peningkatan kesejahteraan imam dan pegawai syara’. Mereka yang mengabdi dalam bidang spiritual dan moral akan mendapat tunjangan.
Pesan dari Sang Ayah dan Partai
Di akhir pemaparannya, Dony mengirim salam dari Prabowo Subianto, Ketua Umum Partai Gerindra, yang mendukungnya bersama PKB. “Bapak Prabowo menitipkan doa dan harapan untuk kita semua, untuk Sidrap lebih maju,” tutupnya.
Malam itu, dengan tagline yang sederhana namun menyentuh, “Berpolitik secukupnya, berkawan selamanya,” Dony menutup pemaparannya.
Ada keheningan sesaat, disusul tepuk tangan meriah. Dollah Mando tersenyum bangga. Di depan mereka semua, ada Sidrap yang tengah bermimpi untuk masa depan yang lebih baik.(*)